Tulus
Seingatku, aku tak pernah seiseng ini. Aku menemukan KTP saat sedang mencari botol dan gelas plastik bekas untuk kuuangkan kemarin. Pas fotonya agak buram tapi aku masih bisa membaca namanya, Tulus Pratama. Alamatnya pun terbaca dan aku sedang mencari jalan ke sana sekarang.
Aku tidak punya KTP tapi aku tahu betul kerepotan akibat tak memilikinya. Warno, tetanggaku, kesulitan cari kerja karena tak memiliki KTP. Akhirnya ia berhutang Rp200.000,- pada Bang Togar. Kata Pak RT, nominal itu terbilang murah sebagai harga teman. Blah!
Setelah berkeliling sembari bertanya kepada siapa saja di jalanan, aku sampai di depan rumah sesuai alamat. Tombol berwarna putih kutekan. Seseorang membuka pintu, perlahan.
“Pak! Bu! Mas Tulus pulang!”
———————————-
[Andi Gunawan, Juli 2011]